Rabu, 25 April 2012

UJIAN TARI KIJANG KAKAK ALYN DAN PENTAS TARI DEDE NANA

Sejak tahun 2011 anakku yang pertama Alyn ikut berlatih menari di kelompok Dance dan Theatre Yayasan Rigas Karawang. Yang diajarkan pertama kali adalah dasar-dasar tari. Tari pertama yang harus dikuasai adalah tari Gitek. Setelah tari Gitek, yang diajarkan berikutnya adalah tari Lir-Ilir. Di tarian inilah adiknya, Nana mulai tertarik belajar menari.
Nana saat berlatih tari Kijang
Alyn berlatih tari Kijang
Setiap hari minggu, setiap kakaknya belajar menari, Nana ikut memperhatikan dan mulai menirukan tari yang diajarkan. Saat kakaknya pentas di panggung, Nana ikut-ikutan menari di bawah panggung. Pada akhir tahun 2011, kakak Alyn ikut ujian 2 tarian yaitu Gitek dan Lir-Ilir. Di sinilah Nana mulai minta ikut pentas walaupun tidak memakai kostum menari. Sejak saat itu,aku mulai melibatkan Dede Nana belajar menari walaupun sekedar ikut-ikutan. Tiap hari Minggu pukul 09.00sampai 11.00 WIB belajar menari di kelompok tari tersebut. Alyn mulai dengan tari barunya Kijang dan Saman. Nana pun mulai ikut berlatih dan diajarkan beberapa dasar tari dan juga ikut berlatih menari Kijang dan juga Saman.
Alyn dan Nana menjelang pentas
Persiapan berlatih menari Saman
Nana menari Gitek
Waktu ujian tari Kijang Alyn pun tiba. Hari Minggu tanggal 22 April 2012 Alyn mengikuti ujian Tari Kijang dengan biaya Rp 160.000,- untuk biaya ujian,  kostum dan rias. Ujian dilaksanakan di balai pertemuan kantor Kepala desa Wadas, kecamatan Teluk Jambe Timur, kabupaten Karawang.  Di waktu yang sama Nana pun ingin ikut pentas. Untungnya pelatih menari  sudah menyiapkan juga kostum untuk Nana . Waktu pentas tari Gitek yang pertama, Nana masih malu-malu. Dia mengikuti dua anak yang sedang ujian. Kemudian ada anak yang ujian tari Gitek sendirian, Nana pun langsung naik ke atas panggung. Di penampilan yang kedua ini, Nana sudah percaya diri. Sehingga membuat yang hadir merasa terhibur sampai pembawa acara menyebutnya kecil-kecil cabe rawit.
Nana pentas Tari Lir-Ilir
Tibalah ujian tari Lir-Ilir. Secara kebetulan anak yang tampil sendiri di ujian tari Gitek ikut juga ujian tari Lir-Ilir. Nana pun ikut naik lagi ke atas panggung. Walaupun untuk gerak tari Lir-Ilir, Nana tidak hafal dia tetap percaya diri ikut menari sampai selesai. Setelah tarian Lir-Ilir selesai, Nanamerasa kecapaian. Dia pun minta bertukar kostum. Ada hal menarik dari putri kecilku ini, di saat kecapaian dia diam dan duduk manis sambil memperhatikan satu persatu anak yang tampil dengan mimik serius.
Alyn menari Kijang
Satu persatu peserta ujian selesai, saatnya kakak Alyn ujian tari Kijang. Putri pertamaku sekarang sudah lebih rileks dan santai saat di atas panggung. Sebelum-belumnya dia merasa kurang menikmati keberadaannya  jika dia berada di atas panggung. Gerakkan tari yang ditampilkannya sudah lebih luwes dibanding pada saat ujian tari Gitek dan Lir-Ilir. Tangannya lebih gemulai,walaupun gerakkannya belum mengandung energi. Itu lebih baik. Ada satu catatan dari Alyn pada saat ujian tari ini yaitu Alyn merasa terganggu penampilannya karena topi kijang yang digunakan longgar. Sehingga gerakkannya tidak sempurna. Dari hal inilah akau memberikan masukkan kepadanya, jika suatu saat pentas lagi dan mengalami hal yang serupa atau sejenisnya biarkan hal itu berlalu dan tetap konsentrasi pada gerakan dan musik.
Alhamdulillah dengan bergabung kelompok tari tersebut, ternyata dapat melatih mental dan fisik dua putriku sehingga tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan dapat lebih bersosialisasi dengan banyak orang. Dengan menumbuhkan jiwa seni pada kedua putri cantikku, aku berharap perkembangan otak kanankirinya berjalan dengan seimbang.
Pesan kami sebagai orang tua kalian, jangan lupa sholat, patuh pada ibu dan bapak dan selalu sayang kepada saudara dan sesama agar sealau DISAYANG sama ALLOH.
Semoga sukses selalu putri cantikku.